Pada umumnya, orang bekerja untuk mendapatkan uang. Saat melamar
pekerjaan, tidak jarang ditanya tentang gaji yang diharapkan. Memang kalau
orang tidak bekerja, maka dia tidak akan mendapatkan uang (penghasilan) kecuali
dia memiliki investasi sehingga tidak perlu bekerja atau dia sudah memiliki
banyak uang dari orangtuanya (sudah kaya
dari sononya) atau dapat rejeki dadakan (macam tahu bulan aja ya? ^_^) Kenyataannya ternyata kerja itu tidak
melulu soal uang, ada hal-hal lain yang tidak kalah bermakna dari uang:
1. Bekerja
menjadikan hidup lebih bermakna
Menurut para filsuf, manusia adalah makluk yang aktif untuk
mencari makna eksistensi dirinya sendiri. Artinya manusia itu bertumbuh dari
waktu ke waktu, tidak pernah berhenti, selalu dalam proses menjadi, mencari
makna hidup. Bekerja menjadi salah sarana untuk mencari makna hidup dan dengan
bekerja hidup menjadi bermakna. Bekerja itu bergerak, bertumbuh, hidup. Dengan
demikian, bisa dipahami kalau orang yang nganggur (tidak ada pekerjaan) itu
seolah merasakan kebosanan atau kejenuhan karena ada sesuatu yang hilang atau
hidupnya terasa kurang bermakna.
2. Bekerja
menjadi sarana untuk bersosialisasi
Manusia pada dasarnya adalah makluk zoon politicon, makluk sosial, makluk yang tidak bisa hidup
sendiri. Dalam kesendirian sekalipun, dalam diri manusia hadir dialog antara
sisi bantinnya. Itu menandakan bahwa ada kebutuhan yang manusia tidak bisa
pungkiri, yaitu kebutuhan bersosialisasi atau menggabungkan dirinya dengan
lingkungan sosial atau orang lain. Bekerja menjadi sarana bertemu dengan teman,
terbangung komunikasi, bersosialisasi. Ada jalinan komunikasi, bertukan pikiran
atau gagasan, berbagi perasaan dan itu semua dalam kondisi tertentu lebih
berharga dari uang yang didapatkan.
3. Bekerja
dan meningkatkan kapasitas diri
Manusia lahir dengan bekal potensi yang luar biasa. Potensi itu
akan muncul secara actual jika sering diasah atau dilatih. Ada prinsip bahwa
bagian yang sering digunakan atau diasah, maka bagian itu akan bertumbuh dan
berkembangan. Sedangkan bagian yang tidak atau jarang diasah akan semakin
terabaikan. Bekerja memberikan kesempatan untuk menggunakan seluruh potensi
yang seseorang miliki. Kapasitas dirinya menjadi semakin meningkat; secara
fisik, badannya sehat; secara pikiran, pikiranya tajam; dan secara perasaan,
hatinya peka. Seperti pemain sepak bola agar menjadi pemain yang hebat, maka
dia harus sering dilatih dan diturunkan dalam pertandingan. Tidak heran jika
ada berita seorang pemain bola akhirnya meninggalkan clubnya karena alasan jarang digunakan atau lebih sering
dicadangkan. Dia memahami walaupun dicadangkan tidak mengurangi bayarannya
tetapi itu membuatnya kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki.
4. Bekerja
menjadi bagian dari ibadah
Bekerja menjadi bagian dari ibadah. Dalam bekerja, ada banyak
kesempatan untuk membantu orang lain, melayani orang lain, memcahkan masalah
orang lain dst. Yang semuanya tadi mengandung amal kebaikan. Ada banyak pahala
yang hanya diperoleh dengan bekerja. Dengan memahami itu, kontrak kerja
sebenarnya bukanlah pada atasan atau lembaga tetapi antara individu dengan
Tuhan. Bidang kerja yang digelutinya menjadi sarana memberikan pelayanan,
membantu orang, dan menjadikannya semakin dekat pada Allah SWT.
Dengan memahami 4 hal tersebut tentunya tidak ada alasan untuk
tidak bersemangat dalam bekerja. Andai uang yang diterima belum sesuai yang
diharapkan, maka percayalah hasil usaha terbaik akan mendapatkan imbalan
terbaik walaupun tidak dari tempat bekerja. Bisa saja ‘kekurangan’ itu, Tuhan
tambahkan lebih banyak dari tempat lain. Salam bahagia, berkah, dan
berkelimpahan.