Masing-masing orang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Ada
orang yang menyenangkan, ada pula yang menyebalkan. Dalam pertemanan tentunya
pernah ditemukan teman yang demikian. Teman yang menyenangkan; enak diajak
diskusi, bisa memberikan masukan atau kritik tanpa menyakiti atau menggurui,
dan jadilah dia teman dekat. Ada pula teman yang menyebalkan dan inginnya kalau
bisa tidak bertemu dengan orang yang demikian. Berikut ini sejumlah tips
menghadapi teman yang menyebalkan:
1. Menyadari
kenyataan bahwa tidak semua orang sesuai dengan kita
Pada kenyataannya memang ada beragam karakter orang. Itu realitas
yang tidak bisa dipungkiri. Ada orang yang menyenangkan, ada orang yang
menyebalkan; ada orang yang omongannya bikin semangat, ada orang yang kritikannya
menyakitkan; ada orang yang ramah dan murah senyum, ada orang yang senyum saja
seolah susah sekali. Menyadari dan menerima kenyataan bahwa tidak semua orang
sesuai dengan diharapan merupakan tahapan awal yang menjadikan seseorang siap
dalam pergaulan dan perbedaan.
2. Fokuslah
pada kekuatan dan target yang dimiliki
Setiap orang memiliki kewenangan untuk memilih, memutuskan, dan
bertindak termasuk dalam menghadapi orang yang menyebalkan. Apabila yang
disampaikan orang lain itu memberikan manfaat untuk menjadikan diri lebih baik
(walaupun omongannya tidak mengenakkan), patut kiranya untuk diambil manfaat. Kecuali
jika omongannya tidak menyenangkan, isi omongannya tidak baik, maka tidak perlu
untuk didengarkan apalagi diambil manfaatnya. Cukup doakan semoga dia menjadi
lebih baik. Tetap fokus pada target yang ingin dicapai karena bisa jadi bertemu
orang yang demikian itu bagian dari ‘ujian’ dalam meraih cita-cita. Jika
berhasil dilalui, maka jalan menuju target atau cita-cita akan lebih dekat.
3. Jadikan orang lain sebagai cermin
Orang lain yang datang dalam kehidupan seseorang, baik sebagai
teman, rekan kerja, pasangan atau orang yang baru kenal merupakan cermin. Cermin
itu memberikan gambaran bagaimana diri seseorang. Jika ada orang yang
menyenangkan, jadikan cermin dan ubahlah diri menjadi orang yang menyenangkan.
Jika ada orang yang menyebalkan dan tahu bahwa itu tidaklah baik, maka cermati
diri sendiri apakah ada sifat-sifat menyebalkan juga? Ubah diri, bersihkan
sifat menyebalkan itu.
4.
Menanggapi dengan bijak
Ada saat seseorang bisa menahan diri untuk tidak menanggapi orang
yang menyebalkan tetapi ada pula saatnya perlu untuk menanggapi orang yang
menyebalkan. Tentunya menanggapinya dengan bijak. Berikut ini pelajaran menarik
dalam menanggapi orang yang menyebalkan. Dikutip dari buku Langkah SMART (Menjadi Pribadi Hebat, Banyak Manfaat) karya
Pariman, M.Psi, Psikolog:
Pada sebuah kesempatan, imam Asy Sya’bani pernah mendapati seorang laki-laki yang berkata-kata kasar pada dirinya. Salah seorang tabi’in yang lahir pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab tersebut dengan penuh kerendahan hati menanggapinya dengan berkata, “Jika engkau berkata benar, maka semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosaku dan jika engkau berkata dusta, maka semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosamu”. Beliau bukannya membalas cacian dengan cacian tetapi membalasnya dengan doa. Doa yang melegakan dan membuat para pencaci malu sendiri.
5.
Jangan-jangan yang menyebalkan itu ….
Perlu kiranya dalam pergaulan meminta
masukan atau feedback dari teman
dekat. Masukan-masukan atau saran yang menjadikan diri lebih baik. Hal itu akan
memberikan manfaat besar dalam mengembangkan potensi diri. “Menurutmu, aku ini orangnya gimana? Adakah saran atau masukan agar aku
menjadi lebih baik?”, demikian kira-kira pertanyaannya. Tentunya dalam
memilih orang yang bisa memberikan masukan adalah orang yang benar-benar jujur.
Memberikan penilaian secara jujur, apa adanya, dan memiliki niat baik untuk
mendukung kemajuan.
Demikianlah 5 tips dalam menghadapi orang
yang menyebalkan. Semoga bermanfaat dan didekatkan dengan orang-orang yang
menyenangkan.