Wanita dicipta dengan multi talenta. Dalam sekali waktu, banyak
tugas yang bisa diseleksaikan. Bahasa kerennya, “Multy Tasking”. Lebih-lebih lagi kalau sudah berumah tangga dan
mendapat status “emak-emak”, daftar kegiatan hariannya seabreg. Bangun pagi, menyiapkan sarapan anak juga sarapan suami,
menyiapkan bekal anak, menyiapkan baju suami, mengantar anak dan dilanjut lagi
setelah anak-anak sekolah serta suami bekerja. Apa saja yang bisa dilakukan
emak-emak saat anak-anak pada sekolah? Beriktu aktifitas produktif yang bisa
dilakukan:
1.
Beres-beres Rumah
Sepertinya urusan beres-beres ini tidak pernah “beres”. Ada saja
setiap hari yang perlu diberesin; bersih-bersih rumah, menata ruangan, mencuci
baju dan perlengkapan dapur serta banyak lagi. Memang ada banyak juga keluarga
yang mempercayakan tugas rutin tersebut pada asisten rumah tangga. Ada juga
yang lebih menyukai semua dikerjakan sendiri terutama yang fokus jadi ibu rumah
tangga. Semacam sudah ada pembagian tugas, suami yang mencari nafkah dan urusan
domestik menjadi bagian istri. Saat sama-sama di rumah, semisal hari libur,
semuanya dikerjakan bersama-sama. Rumah yang bersih dan rapi tentunya memberi
pengasuh positif secara psikologis bagi kehidupan berumah tangga.
2. Berkebun
atau Bertaman
Berkebun bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk dilakukan
saat anak-anak pada sekolah. Halam kosong di pekarangan bisa dibuat taman mini.
Bunga dan media tanamnya bisa dibeli di penjual bunga hias. Ada banyak pilihan
sesuai selera yang diinginkan. Mengenai desain atau penataan taman bisa
dilakukan sesuai feeling atau bisa
mencari refrensi di majalah atau googling.
Alternatif lain selain bunga bisa sayur-sayuran; kobis, tomat, lombok,
kangkung, bayam, sawi dst. Bibitnya bisa dibeli di pasar atau menyemai sendiri.
Biji cabai lombok bisa disisihkan saat masak. Lombok satu saja sudah banyak
bibit yang dihasilkan. Media tanamnya bisa dengan tanah sebagaimana menanam
bunga. Bisa juga dengan hidroponik dengan
peralon. Adanya taman bunga atau tanaman hijau di pekarangan tentunya menambah
kesejukan tersendiri bagi rumah.
3. Bisnis Online
Berbisnis melalui sosial media sekarang sudah sangat familiar.
Banyak yang awalnya hanya bisnis sampingan jadi penyumbang devisa rumah tangga
terbesar. Banyak emak-emak yang sukses dengan bisnis online. Siang sampai malam hari menerima pesanan. Pesanan direkap
sebelum tidur. Saat anak-anak pada sekolah, suami berangkat kerja, para emak-emak
melakukan pengemasan dan pengiriman. Bahkan banyak yang tidak memiliki barang
sendiri, saat ada orderan barulah membeli barangnya untuk dikirimkan. Sekarang
jadi semakin mudah dilakukan bisnis yang demikian karena banyak layanan jasa
antar jemput kiriman. Penyedia layanan pengiriman barang memberikan fasilitas
gratis jemput alias tanpa dikenakan biaya tambahan. Menarik.
4.
Mengembangkan Idea tau Kreatifitas
Sungguh disayangkan jika ide, kreatifitas, dan pengalaman yang
dimiliki tidak dioptimalkan. Sudah selayaknya ide dan kreatifitas dikembangakan
dan bisa mengasilkan uang. Ide membuat produk yang bisa menjawab kebutuhan
sehari-hari lalu dikembangkan dan dijual. Produk-produk aksesoris wanita,
produk hiasan ruang tamu, aksesoris kamar tidur, bunga-bunga dan banyak hal
lain yang bisa diolah jadi duit. Tidak sedikit emak-emak yang hanya bermodal
ratusan ribu tetapi omsetnya hingga puluhan juta sebulan dari produk kreatif
yang dikembangkan. Sungguh menggiurkan. Ide – realisasikan – pasarkan via
medsos – dapat pesanan – barang dibayar (dapat uang) – barang dikirim.
5. Membaca,
Meluaskan Pengetahuan
Membaca umumnya untuk meningkatkan pengetahuan. Walaupun emak-emak,
jangan sampai kuper. Justru jadi emak-emak ada tuntutan besar mesti pinter.
Syukur-syukur bisa nyambung dengan tema-tema pekerjaan suami sehingga bisa jadi
patner diskusi. Tidak perlu khawatir kehabisan tema pembicaraan kalau gemar
membaca. Masak tema-tema obrolan hanya itu-itu saja? Oya, sekolah sekarang juga
sudah sangat maju. Bisa jadi anak akan bertanya tentang tugas sekolah pada
orangtua. Emak-emak tentunya juga akan lebih seneng kalau bisa menjawab
pertanyaan dari anak. Masak tidak bisa menjawab dan lebih memilih menyarankan
anak untuk tanya google? Jadi, tidak
bisa ditawar kalau ini ^_^
6. Emak Bisa
Juga Berkarya; Menulis
Kalau tentang menulis, tidak sedikit yang mengeluh tidak punya
waktu. Ada juga yang mengeluh tidak puny ide. Padahal, waktu bisa diluangkan
dan ide bisa dicari. Urusannya kalau menulis adalah tekad kuat. Kalau satu hari
meluangkan waktu menulis satu halaman saja, dalam satu tahun sudah ada 365
halaman. Jumlah yang sudah cukup untuk diterbitkan jadi dua buku. Apalagi kalau
para emak-emak membuat komunitas menulis, tentu berkarya menulis buku jadi
sangat ringan. Ada 20 emak-emak dan masing-masing menulis 10 halaman saja dalam
setahun (satu halaman tiap bulan), itu sudah bisa diterbitkan. Idenya? Bisa
seputar resep masakan, pengasuhan anak, bisnis atau urusan keseharian lainnya.
Demikianlah sejumlah
aktifitas produktid yang bisa dilakukan emak-emak saat anak-anak pada sekolah.
Bukan halangan status jadi emak-emak untuk tetap produktif; menghasilkan uang,
berkarya, menambah ilmu dst. Semoga bermanfaat tips dari Psikologi Menjawab.