“Cemas”,
pastinya setiap orang pernah mengalaminya. Suatu kali saat diminta maju ke
depan kelas; jantung deg-degan lebih dari biasanya, terpikirkan bermacam-macam
keraguan, dan muncul sedikit kegelisahan. Itu sebagian dari gejala kecemasan dan barangkali pengalaman
tersebut merupakan hal umum yang pernah dialami banyak orang.
Kecemasan sendiri ada yang bersifat state (kecemasan yang dirasakan lebih
karena situasi, situasinya berlalu maka cemasnya hilang) dan bersifat trait (kecemasan yang dirasakan
disebabkan sifat individu yang mudah cemas, cemasnya dalam berbagai situasi). Kecemasan
seringkali menjadikan perfomansi seseorang tidak optimal. Misalnya saja orang
yang sudah belajar dan mempersiapkan ujian dengan baik tetapi saat di ruang
ujian dia merasa cemas dan kecemasannya tidak terkelola dengan baik. Akibatnya, dia
kesulitan untuk bisa menunjukkan kemampuannya secara optimal. Lalu, bagaimana
mengelola kecemasan agar tidak mengganggu perfomansi? Berikut ini sejumlah
tips dalam mengelola kecemasan agar perfomansi tetap oke:
1.
Berpikir positif
Pikiran menentukan perasaan dan perilaku. Seringkali,
pikiran-pikiran negatif menjadi sumber dari kecemasan. Seorang filsuf
mengatakan bahwa manusia sebenarnya bukan diganggu oleh benda tetapi diganggung
oleh pikirannya terhadap benda tersebut. Mengapa ada orang yang takut kecoak
sekalipun hanya mendengarnya dan ada orang yang biasa-biasa aja dengan kecoak
sekalipun ia melihatnya langsung? Jika dilogika, jelas kecoak itu ukurannya
lebih kecil dibanding manusia yang tentunya manusia akan kuat melawannya.
Pikiran negatif terhadap kecoaklah yang menjadi seseorang takut terhadapnya.
Olehkarena itu, penting untuk mengelola pikiran sehingga lebih bisa berpikir
positif.
2.
Melakukan relaksasi
Kecemasan bisa dikenali dari
gejala-gejalanya. Gejala-gejala kecemasan sendiri bisa dibagi dalam sejumlah
aspek, meliputi; kognitif (bingung, sulit konsentrasi), afektif (perasaan
khawatir, sedih), perilaku (gagap saat bicara, menghindari situasi), dan
fisiologis (jantung berdetak lebih kencang, keringat banyak keluar, sakit perut
dll). Gejala-gejala yang muncul tadi hendaknya bisa diatasi agar tidak
menimbulkan permasalahan lebih lanjut. Salah satu caranya dengan melakukan
relaksasi. Latihan nafas (menarik nafas lalu menghembuskan secara berulang pada
saat merasa ada ketegangan) bisa menjadi latihan sederhana dalam relaksasi dan
bermanfaat untuk mengurangi ketegangan dalam tubuh.
3.
Kuatkan diri dengan afirmasi dan doa
Pada dasarnya, setiap orang bicara terhadap
dirinya sendiri secara berulang yang biasa dikenal dengan istilah self talk atau self affirmation. Sayangnya, tidak semua kata-kata pada diri
sendiri yang diucapkan bernada positif, tidak jarang orang justru melakukan self talk negatif pada dirinya sendiri. Negative self talk inilah yang menjadi
salah satu penyebab dari kecemasan. Saat seseorang dalam situasi ujian di kelas
misalnya, tidak jarang ada yang berkata, “Kacau
ini, kacau”. Ucapan tersebut jelas jauh dari manfaat dan andainya terjadi
beneran, justru merugikan diri sendiri. Olehkarena itu, dalam berbagai situasi
cermatilah self talk dalam diri dan
pastikan isinya bernada positif. Lebih oke lagi kalau diganti dengan doa sesuai
dengan maksud dan harapan atas situasi yang dihadapi.
4.
Sering-sering latihan
Pepatah mengatakan kalau banyak praktik
akan menjadikan lebih perfect. Kecemasan
adakalanya disebabkan karena keraguan akan kemampuan diri. Ada perasaan tidak
mampu atas keterampilan yang dimiliki. Olehkarena itu, sering-sering mengasah
keterampilan akan menjadi hal bermanfaat dalam mengatasi kecemasan. Jika merasa
cemas saat berbicara di depan umum, sering-seringlah latihan berbicara di depan
umum. Tahapannya bisa dimulai dari membayangkan berbicara di depan umum dulu,
berikutnya latihan berbicara di depan teman dekat atau kerabat, setelah itu
praktik berbicara di hadapan orang yang lebih banyak.
5.
Melakukan persiapan sebaik-baiknya
Persiapan adalah
bagian dari penentu kesuksesan. Jika persiapannya baik, maka kesuksesan akan
lebih mungkin untuk diraih. Kecemasan muncul saat seseorang dihadapkan pada
situasi yang tiba-tiba, darurat atau di luar perkiraan sedangkan diri tidak
memiliki kesiapan. Olehkarena itu, penting untuk melakukan persiapan terbaik,
memperhitungkan hal-hal pokok yang perlu dipersiapkan, dan menyadari hal-hal
yang perlu diwaspadai. Membuka diskusi dengan teman bisa menjadi alternatif
untuk melengkapi pandangan, melihat sisi yang luput dari perhatian, dan
mendapat solusi jika ada permasalahan.
Demikianlah sejumlah tips dalam mengelola
kecemasan. Perasaan cemas sebenarnya adalah hal wajar yang dialami setiap
orang. Kecemasan ibaratkan alarm yang memberi tahu adanya sesuatu yang perlu
segera diperhatikan dan diberikan tindakan. Namun demikian, jika alarm itu
berlebihan, terlalu sensitif, berbunyi keras padahal situasinya biasa saja,
maka alarm itu perlu untuk diatur kembali. Kecemasan yang ada perlu dikelola
sehingga tidak mengganggu perfomansi diri.