Ash shiyam (puasa) secara bahasa berarti menahan diri.
Dalam konteks puasa berarti menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa sendiri ternyata
bermanfaat bagi orang yang menjalankan. Berikut ini sejumlah manfaat puasa bagi
kecerdasan:
1. Meningkatkan Kecerdasan
Emosional
Kecerdasan emosional berkaitan dengan sejauh mana seseorang mampu
mengelola emosi sehingga mampu mendukung pencapaiannya. Orang yang memiliki
kecerdasan emosi yang baik dicirikan dengan peka terhadap perasaan orang lain,
mudah dalam berkomunikasi, bergaul, dan bekerjasama dengan beragam orang.
Oleh karena itu, mereka umumnya memiliki kemampuan yang baik dalam menjadi
seorang leader karena memahami kebutuhan anggotanya. Puasa merupakan sarana
latihan bagi seseorang dalam mengelola emosi negatif; marah, dendam, dengki,
dst. Jika ada orang yang memancing amarahnya, orang yang berpuasa dianjurkan
untuk berkata bahwa ia sedang puasa. Artinya, ia diminta untuk menyadari bahwa
apa yang terjadi memang membuatnya marah tetapi ia memilih untuk tidak meluapkan
kemarahannya tetapi menerima dan memaafkannya.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Spiritual
Kecerdasan spiritual berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam
menghadapi permasalahan terkait dengan value,
kerohanian, spiritual. Di dunia yang semakin maju, kehidupan orang-orang
yang serba tercukupi tetapi banyak yang justru merasa kekosongan batin. Hal
tersebut berkaitan dengan sisi spiritual. Orang yang memiliki kecerdasan
spiritual yang bagus akan dengan mudah menemukan makna hidup dari segala yang
ia alami. Ia mampu melihat sebuah peristiwa dengan utuh sehingga bertindak dan
bersikap secara bijaksana. Puasa merupakan latihan bagi seseorang dalam
mengasah kecerdasan spiritualnya. Di dalam agama dikenal ada 3 tingkatan puasa;
puasa orang awam (menahan diri dari segala yang membatalkan puasa), puasa orang
khusus (selain menahan diri dari segala yang membatalkan juga menambahi dengan
amalan-amalan baik), dan puasa orang istimewa (bukan hanya jasmaninya yang
berpuasa tetapi juga ruhani dan selalu mengingat Allah SWT). Pada tingkatan ketiga inilah, kecerdasan
spiritual seseorang terlihat.
3. Meningkatkan Kecerdasan
Adversity
Kecerdasan adversity berkaitan
dengan kemampuan seseorang untuk bertahan di saat menghadapi kesulitan dan
bangkit dari kegagalan. Mereka yang kecerdasan adversity nya bagus ditunjukkan dengan sikap pantang menyerah
ketika dihadapkan dengan masalah. Ia akan mengupayakan seluruh potensi internal
maupun eksternal yang dimiliki untuk mencapai target atau cita-citanya. Kecerdasan
adversity memiliki peranan besar
dalam kesuksesan seseorang. Ada pesan bijak, “Orang pinter kalah dengan orang yang tekun”. Ketekunan merupakan
bagian besar dari kecerdasan adversity. Puasa
melatih seseorang untuk tekun, sebelum terbit fajar sudah bangun guna sahur dan
setelah matahari terbenam segera untuk berbuka. Hal tersebut dilakukan selama
sebulan dalam bulan Ramadhan. Bagaimanapun rasanya lapar dan dahaga tetapi
tetap bertahan sampai waktunya buka puasa. Itu merupakan latihan meningkatkan daya
tahan. Ketika niat berpuasa berarti akan berusaha mengupayakan menahan diri
dari segala yang membatalkan dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa
meningkatkan kecerdasan adversity.
4. Meningkatkan Kecerdasan
Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal terkait dengan kemampuan seseorang
berhubungan dengan dirinya sendiri. Mulai dari mengenali kelemahan, kelebihan,
potensi, dan segala kesadaran tentang dirinya. Orang yang memiliki kecerdasan
intrapersonal yang bagus memiliki daya refleksi pada diri sendiri dan mampu
mengelola apa yang ada pada dirinya guna mencapai hal yang diharapkan. Puasa
menjadi kesempatan seseorang untuk mengasah kecerdasan intrapersonal. Daya
batin seseorang akan terasa selama berpuasa, menghayati rasa haus dan lapar
hingga haus serta lapar tersebut menyatu dengan dirinya. Sampailah ia pada
kesadaran bahwa dirinya bukanlah haus dan lapar tersebut. Bukan haus dan lapar
yang mengendalikannya tetapi haus dan lapar ada di dalam kendalinya. Kecerdasan
intrapersonal akan semakin terlatih selama berpuasa.
Demikianlah empat manfaat puasa bagi peningkatan kecerdasan. Masih
banyak lagi manfaat puasa bagi kehidupan seseorang. Manfaat yang didapatkan
ditentukan bukan hanya kuantitas dari puasa tetapi juga kualitas dari puasa
yang dilakukan. Oleh karena itu, memastikan puasa yang dilakukan berkualitas
merupakan hal yang penting untuk mendapatkan manfaat besar bagi peningkatan
kecerdasan.