Psikologi merupakan salah satu ilmu yang banyak aplikasinya dalam
kehidupan. Banyak orang tertarik belajar psikologi untuk lebih mengenali
dirinya sendiri. Ada pula yang belajar psikologi karena bagian dari mata kuliah
wajib di kampusnya. Berikut ini kupasan ringkas tentang pengertian psikologi
dan objek kajiannya. Tulisan sengaja dibuat ringkas agar lebih mudah dipahami.
Pengertian Psikologi
Kata psikologi (psychology)
secara bahasa berasal dari kata “psyche”
dan “logos” yang merupakan Bahasa
Yunani. Masing-masing, “psyche” berarti
“jiwa” sedangkan “logos” berarti
“ilmu”. Jadi psikologi secara bahasa merupakan “ilmu jiwa”. Namun demikian, pengertian psikologi dalam konteks
kajian keilmuan tidaklah sesederhana itu. Para ilmuan psikologi sebelumnya
telah melampaui “perjuangan” panjang untuk menjadikan “kajian kejiwaan” menjadi
ilmu yang berdiri sendiri. Bagaimana tidak, untuk menjadi sebuah ilmu
tersendiri ada sekian syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah objek kajiannya haruslah bisa diamati, diukur,
dan dicatat. Apakah “jiwa” bisa diamati? Bagaimana mengamati jiwa?
Alasan tentang keharusan bahwa objek kajian suatu ilmu haruslah
bisa diamati, dicatat, dan diukur sangatlah dipahami karena saat itu berkembang
pesat ilmu alam. Para ilmuwan psikologi seperti Wilhelm Wundt (1832-1920) yang
merupakan seorang dokter, filsuf sekaligus ahli fisika mencoba untuk
menterjemahkan jiwa sebagai objek kajian. Hal tersebut ia lakukan dengan
melakukan eksperimen-eksperimen terkait proses-proses kesadaran berupa penginderaan
dan perasaan. Sampailah kemudian tahun 1897 Wundt bersama murid-muridnya
mendirikan laboratoriaum psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Peristiwa
tersebut yang selanjutnya dijadikan tonggak berdirinya ilmu psikologi. Wundt
mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengalaman sadar. Dari
pandnagan Wundt trsebut, bisa kita cermati bahwa kajian tentang “jiwa” bergeser
menjadi kajian tentang “kesadaran”.
Selain Wilhelm Wundt, ada pula J.B Watson dan banyak tokoh yang
memberikan pandangan-pandangan tentang ilmu psikologi. Untuk membahasnya
sepertinya butuh tulisan tersendiri tentang sejarah psikologi. Kali ini
tambahan saja tentang J.B Watson (1878-1958), ia menjawab tuntutan bahwa objek kajian suatu ilmu haruslah bisa
diamati, dicatat, dan diukur dengan memandang psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku karena perilaku bisa diamati, dicatat, dan diukur. Tampak
sampai sekarang, psikologi lebih kental dengan definisi dari J.B Watson, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang perilaku dan perilaku tersebut dipandang sebagai
manifestasi dari kejiwaan.
Objek Kajian Psikologi
Dalam kajian keilmuan, objek terbagi menjadi dua, yaitu objek
material dan objek formal. Objek material merupakan “materi” yang menjadi
kajian dari suatu ilmu sedangkan objek formal merupakan “sudut pandang” dalam
mengkaji materi tersebut. Dengan demikian, objek formal menjadi pembeda antara
ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Lalu, apa objek material dan objek formal
psikologi? Objek materialnya adalah manusia sedangkan objek formalnya adalah
perilaku. Dengan memahami objek material dan objek formal psikologi kita
dengan jelas bisa mengetahui letak psikologi diantara ilmu-ilmu humaniora
lainnya. Psikologi, anthropologi, arkeologi, sosiologi sama-sama dalam objek
materialnya tetapi objek formalnya berbeda. Secara ringkas, psikologi lebih
pada perilaku individu, sosiologi lebih pada perilaku kaitannya dengan strata
sosial, athropologi lebih pada budaya yang dihasilkan manusia, dan arkeologi
lebih pada peninggalan manusia. Dengan adanya objek material yang sama, tidak
menuntut kemungkinan terjadi perluasan kajian yang kemudian memunculkan
cabang-cabang dari ilmu psikologi. Psikologi klinis misalnya psikologi yang
beririsan dengan dengan kedokteran dst.
Baca juga: Sejumlah Pendekatan Dalam Melihat Sebuah Perilaku Normal AtauAbnormal. Mana yang Paling Benar?
Demikianlah pengertian dan objek kajian dari psikologi. Semoga
bermanfaat buat siapa saja yang tertarik untuk belajar psikologi. Dengan sangat
terbuka, kami juga menerima sumbangan tulisan yang bisa memperkaya kepemahaman
terkait psikologi lainnya karena ilmu psikologi itu luas.